BeritaTimes.com, Jakarta – Peperangan antara India vs Pakistan yang terjadi saat ini bukan hanya menjadi konflik diantara kedua negara tersebut, melainkan menjadi ajang uji coba teknologi militer dari negara besar seperti Amerika Serikat, China, Israel dan juga Rusia atau bisa dikatakan uji coba kekuatan antara teknologi milter antara Barat dan Timur. Selain itu peperangan tersebut menjadi gambaran perubahan tatanan global.
Hal tersebut menjadi daya tarik yang membuat penasaran siapa yang akan menang dalam membaca peta kekuatan militer serta geopolitik masa depan.
Saat ini India menggunakan jet tempur Rafale yang merupakan buatan Prancis dan juga menggunakan sistem pertahanan S-400 buatan Rusia.
Sedangkan Pakistan menggunakan teknologi China jet tempur buatan Beijing.
Diketahui Konflik ini juga melibatkan drone kamikaze dan loitering munitions, yang merupakan teknologi militer modern yang dimana drone tersebut memungkinkan mengincar target secara presisi serta menyerang layaknya rudal jelajah.
China, Israel, Rusia, dan juga Amerika mengamati konflik yang saat ini terjadi antara Pakistan dan India.
China ingin melihat seberapa baik performa dari jet dan rudalnya yang digunakan oleh Pakistan dalam konfik ini.
Sedangkan Rusia memantau kinerja dari sistem pertahanan udaranya yang digunakan oleh India. Israel juga ikut mencermati dikarenakan Israel menjadi mitra pertahanan India.
China dan Pakistan menjalin hubungan persahabatan sejak lama pada era 1970 saat kedua negara tersebut baru tumbuh, akan tetapi saat ini China telah menjadi negara yang jauh lebih kuat.
Walaupun dulu India bergabung dengan gerakan non-blok, namun secara implisit lebih dekat dengan Rusia. Saat ini India merupakan mitra Israel, India semakin mejalin kedekatan deangan Barat (Eropa dan AS).
Saat ini menjadi momen pertama dunia dalam melihat bagaimana kinerja dari teknologi militer China yang canggih pada konflik antara India dan Pakistan yang sedang terjadi.
Hal tersebut karena teknologi China yang digunakan belum teruji sedangkan teknologi militer dari Barat terlah teruji di banyak perang.
Saat ini China mungkin mengamati dengan cermat guna mengetahui bagaimana sistem persenjataannya telah atau akan digunakan dalam pertempuran nyata selaku pemasok utama senjata Pakistan.
Sejak merdeka dari Inggris pada tahun1947 diketahui India dan Pakistan sudah berperang sebanyak tiga kali karena sengketa Khismir. Uni soviet mendukung India, sedangkan Amerika Serikut dan China mendukung Pakistan Pada puncaj Perang Dingin.
Walaupun menjalankan kebijakan non-blok tetapi saat ini India semakin mendekat ke Amerika Serikat. Untuk keperluan pemenuhan senjata India mengurangi ketergantungan pada Rusia dengan meningkatkan pembelian senjata dari As serta sekutunya termasuk Israel dan Prancis.
Sedangkan Pakistan menjadi “mitra strategis segala cuaca” untuk memperdalam hubungannya dengan China.