BeritaTimes.com, Jakarta – Wabah campak kembali melanda Amerika Serikat, khususnya terjadi di wilayah West Texas. Hal tersebut menjadi sorotan dunia, karena diketahui seblumnya campak telah dinyatakan hilang dari Amerika sejak tahun 2000, namun saat ini dari laporan disebutkan sekitar 120 anak telah terinfeksi dan satu di antaranya meninggal dunia.
Karena hal tersebut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan bahwa salah satu pemicu utama dari wabah campak yang saat ini kembali terjadi yaitu karena gerakan antivaksin yang kian menguat di AS.
Budi Gunadi mengatakan bahwa skeptisisme terhadap vaksin telah menciptakan kelompok masyarakat yang tidak divaksinasi atau hanya menerima vaksinasi parsial.
“Ini adalah dampak nyata dari gerakan antivax,” ujar Menkes Budi, Selasa (13/5/2025).
Adanya kasus yang meninggal dunia akibat wabah campak di West Texas tersebut menjadi perhatian publik karena ini merupakan kematian pertama akibat campak di AS sejak 2015. RF Kennedy Jr, selaku Menteri Kesehatan yang juga dikenal memiliki pandangan kontroversial terhadap vaksin, memberikan tanggapan yang menuai kritik.
“Bukan kejadian yang tidak biasa,” kata Kennedy, seraya menyebut bahwa wabah seperti ini adalah hal lumrah dan pasien yang dirawat di rumah sakit hanya untuk keperluan karantina, ujarnya.
Pernyataan dari Menteri Kesehatan tersebut dianggap keliru oleh sejumlah pakar karena dari data menunjukkan bahwa campak seharusnya sudah terkendali berkat program vaksinasi yang kuat di masa lalu.
Karena itu Budi Gunadi menegaskan campak merupakan penyakit menular melalui udara yang dengan mudah menular ke orang atau kelompok yang tidak divaksinasi, karena itu sikap meremehkan wabah justru dapat memperparah situasi.
“Semakin banyak orang yang menolak vaksin, semakin besar risiko wabah seperti ini terjadi,” lanjutnya.
Tidak sedikit orang tua yang ragu memvaksinasi anak-anak mereka disebabkan informasi yang keliru terkait keamanan dari vaksin. Sehinnga munculah kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit yang sebenarnya bisa di cegah seperti campak. Melemahnya komunitas disana dikarenakan skeptisisme terhadap vaksin di AS, sebagian dipicu oleh pandangan Kennedy selama bertahun-tahun.
Di Indonesia, Merujuk dari kasus campak yang mengalami lonjakan pada tahun 2022 meningkat sampai 32 kali lipat akibat penurunan cakupan vaksinasi pada saat pandemi COVID-19, Menteri Kesehatan mengingatkan kembali pentingnya dalam menjaga cakupan vaksinasi agar tidak terjadi lonjakan kasus lagi.
“Kita harus belajar dari pengalaman, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Vaksin adalah kunci untuk melindungi anak-anak kita,”
“Campak bukan penyakit sepele. Penularannya sangat cepat, tapi bisa dicegah dengan vaksin yang sudah terbukti aman dan efektif,” tegasnya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia saat ini gencar melakukan kampanye vaksinasi serta edukasi ke masyarakat guna melawan hoaks seputar vaksinasi.
Budi Gunadi selaku Menteri Kesehatan menekankan pentingnya peran dari masyarakat serta media dalam menyebarkan informasi yang benar terkait vaksinasi.
Ia juga mengajak masyarakat segera membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila muncul gejala seperti demam tinggi disertai ruam kulit, yang merupakan ciri khas campak.
Wabah campak yang terjadi di AS menjadi pengingat untuk terus memperkuat program imunisasi. kembali melonjaknya kasus campak tersebut menjadi peringatan keras terhadap penyakit yang seharusnya sudah terkendali namun bisa kembali mengancam jika kewaspadaan menurun. Indonesia yang juga pernah mengalami lonjakan kasus campak tentunya melakukan pencegahan dengan terus memperkuat sistem imunisasi nasional, dan juga memberikan edukasi yang tepat serta akses vaksin yang merata agar wabah seperti ini bisa dicegah.